Jumat, 20 Mei 2011

CATATAN PERJALANANKU MENUJU RUMAH KEKASIH


Di bulan yang tak Ku duga, yang Aku anggap sebagai bulan yang biasa saja, oh ternyata ada keistimewaan yang melimpah. 26 Maret 2011, merupakan awal mula perjalanan Ku mencari Sang Kekasih. Di bulan april, tepatnya tanggal 7 april 2011 dimana seluruh bulan yang pernah Ku lalui, bulan inilah yang membuat Diri sadar akan kemuliaan yang selalu ada dan tak pernah meninggalkan Ku. Tetesan air mata yang amat deras oleh haru hati sentuhan kasih keabadian. Walaupun belum sepenuhnya Ku-mengerti akan gejolah hati yang memberontak fakta, namun satu yang Ku-tahu, sinar Sang Surya menerangi setiap ruang Rumah-Ku. Saat itu baru Ku sadari, betapa indah Rumah ini, saat kebutuhan untuk membaca, Ku lihat buku, saat butuh minum terlihatlah segalon air minum. Oh alangkah bahagianya Aku yang selama ini lapar dan Ku kira tidak ada makanan di Ruma ternyata ada dan Ku lihat. Saat merasa letih ternyata ada tempat untuk berbaring. Tak Ku sangka selama ini aku tidak membuka pintu dan jendela Rumah yang membuat sinar Sang Surya urung untuk bertamu.
            April penyetara Gander Pria dan Wanita di Indonesia, dimana hari kebangkitan bagi para Feminim yang menunjukkan betapa kuat dan hebatnya mereka dan patut untuk diperhitungkan bagi kaum Jentel. 21 april, Kartini-Sang inspirator menggebrak-mendobrak-merobohkan pilar-pilar kokoh dan lantai-lantai beton pemisah. Di hari ini pula aku menyaksikan Sang Bayu menyapu dan menggebrak Jiwa Saudaraku, menerbangkannya ke Alam Kedamaian yang menyejukkan kalbu. Deras air Sang Indra mengguyur hati, menumbuhkan benih-benih bunga keabadian.
            Sehari setelah itu, kami mendapatkan jamuan istimewa dari Sang Kekasih, jamuan yang tak kan pernah ku lupakan. Sentuhan kasih yang menenangkan, rasa sayang yang mendamaikan hati, curahan cinta yang membangkitkan, senantiasa Ia berikan. Aku yakin dan percaya Kekasihku tak kan pernah dan tidak akan pernah meninggalkan, karena cinta itu kekal-abadi.
            Sabtu, 23 april 2011, yitu suatu waktu dimana berkah pengetahuan melimpah dan mengingatkan kita untuk terus berusaha memeluk-Nya agar dapat memapah kita menuju Pelaminan Surgawi. Ini merupakan hari pertama kami menjalankan kewajiban untuk menghancurkan tembok-tembok ke-Akuan, merobohkan gedung-gedung posesif, melumpuhkan sendi-sendi ego yang selalu siap menggempur Istana Cinta.
            Memasuki hari ke-enam petualangan ku melawan binatang buas di Hutan Asa, Aku 
to be continues..............

Tidak ada komentar:

Posting Komentar